Hari ini Rabu, 6 Januari 2021 Bu Rita Wati, S.Kom sebagai narasumberr akan didampingi oleh Bapak Sucipto Adi sebagai moderator dengan Tema "Trik Jitu Menulis Untuk Pemula"
Sangat menarik bukan materinya? Siapapun yang mengetahui tema hari ini tentunya akan senang karena hal ini sangat diperlukan sekali untuk penulis pemula. Trik jitu dari Bu Rita merupakan pengalaman beliau yang bisa membantu kesulitan kita dalam menulis. Pengalaman beliau dalam menulis menjadi ilmu baru bagi kita sebagai penulis pemula ini.
Pengalaman merupakan sumber ilmu. Bu Rita sudah lama tertarik untuk menulis, namun beliau bingung mau mulai dari mana dan harus menulis apa sehingga keingainan beliau untuk menulis terpendam begitu saja. Singkat cerita beliau bergabung bersama kelas Belajar Menulis bersama Omjay. Beliau membagikan ilmu dan pengalaman beliau dalam menulis sejak menjadi alumni Belajar Menulis bersama Omjay Gelombang 10. Luar biasa sekali beliau bisa mendapatkan kepercayaan membagikan ilmu pada peserta Belajar Menulis bersama Omjay di gelombang 17. Beliau dipercaya menjadi narasumber berkat karya-karya dan prestasi yang beliau hasilkan telah banyak.
Menurut Bu Rita, belajar dari pengalaman orang lain sangat mengasyikkan, menginspirasi dan memotivasi. Kepercayaan diri beliau bangkit setelah memulai menulis kembali saat mengikuti kelas Belajar Menulis bersama Omjay. Mulai dari menerbitkan buku solo hingga buku Antologi. Bahkan beliau sudah berkolaborasi dengan penulis ternama Prof. Eko Indrajit dan diterbitkan oleh penerbit mayor.
Hal ini dapat kita lihat dari hasil tulisan-tulisan Bu Rita yang beliau tuangkan dalam beberapa blog. Mulai dari tulisan di kompasiana kemudian ada tulisan blog di wordpress dan tulisan di blog utama beliau dengan domain blogspot. Sudah banyak tulisan yang beliau hasilkan dalam blog pribadi beliau yang bisa kita nikmati.
Kesulitan sebagai penulis pemula sangatlah banyak. Mencari kata yang tepat dan merangkaikan dalam kalimat yang indah dan enak dibaca sangatlah sulit. Tantangan tersendiri bagi penulis khususnya penulis pemula. Tetapi jangan khawatir, karena malam ini Ibu Rita Wati, S.Kom akan berbagi pengalaman dan trik menulis ala Bu Rita. Apa saja jurus jitu beliau sebagai penulis pemula? Berikut uraiannya !
Ada Tujuh Trik Jitu Penulis Pemula cara Bu Rita:
- Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan atau motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi, atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat, bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya.
- Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya bapak/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran bapak/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang disenangi atau kuasai. Cermati lingkungan sekitar karena lingkungan sekitar merupakan bahan untuk menulis.
- Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai. Jangan ada kata tunda, mulialah segera menulis ketika pikiran dan hati mengajak untuk menulis.
- Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
- Lakukan setiap hari apalagi ketika mood
- Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
- Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri menjadi seorang penulis).
Sangat mudah bukan menjadi penulis? Bagian menulis yang sulit adalah bagaimana memulainya, terlalu banyak berpikir sehingga tidak jadi menulis. Agar dapat menghasilkan tulisan yang baik, kita harus memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang benar. Tulisan akan berkualitas jika kita memperhatikan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan kaidah dasar dalam menulis walaupun kita masih pemula. Berikut ini kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul dalam menulis:
- Penggunaan huruf besar dan huruf kecil
Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan huruf kapital pada tulisan seperti
a. Penggunaan huruf besar (kapital) dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. Contoh: Saya sedang membaca buku
b. Huruf kapital pada nama orang
Contoh: Rita Wati
Elfi Indriani
Raden Ajeng Kartini
c. Huruf kapital pada awal kalimat dalam petikan langsung
Contoh: "Ayo! kita pulang Bu," rengek Joni pada ibunya.
Mereka berhasil meraih medali emas,"katanya.
d. Huruf kapital pada setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh: Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia
Tulisan itu dimuat dalam koran Radar Bali.
- Paragraf panjang-panjang
Tulisan dalam bentuk paragraf yang panjang merupakan kesalahan kedua yang sering ditemui pada penulis pemula. Dalam satu paragraf banyak kalimat yang ditulis menggunakan tanda koma dan sedikit sekali tanda titiknya. Hal ini tentu membuat tulisan akan sangat jelek dilihat sehingga pembacapun tidak akan tertarik. Kita harus bisa membedakan tulisan di blog, medsos, maupun buku.
Tulisan dalam blog maupun medsos tidak perlu kita tulis dalam paragraf yang panjang-panjang karena penikmat dunia maya tidak banyak waktu untuk melihat sebuah tulisan. Paling lama tiap individu melihat sebuat berita atau tulisan hanya 3 menit saja. Jika pada paragraf pertama menarik, maka akan dilanjutkan membaca paragraf selanjutnya. Jika di awal sudah nampak bacaan yang panjang dalam satu paragraf, pembaca menjadi kurang tertarik. Oleh karena itu, cukup dua atau tiga kalimat saja dalam satu paragraf.
Lain halnya dengan menulis buku, kita harus menyesuaikan jenis teksnya. Jika mengikuti aturan isi kalimat dalam satu paragraf terdapat 1 hingga 10 kalimat. Jangan sampai lebih dari 7 baris karena bisa menyebabkan orang malas membaca jika terlalu panjang.
- Penggunaan tanda baca
Dalam menulis kita harus memperhatikan penggunaan tanda baca seperti titik, koma, titik koma, titik dua, strip, dsb.
- Kata baku
Kesalahan keempat yang serung terjadi pada penulis pemula adalah penggunaan kata baku. Jika kita ragu dalam penggunaan suatu kata itu baku atau tidak, kita bisa cek kata baku pada kamus Bahasa Indonesia. Bisa menggunakan kamus offline maupun online. Untuk lebih mudah bisa dengan menginstal aplikasi kamus KBBI V di handphone.
- Penggunaan kata yang tidak efektif
Kesalahan kelima dalam menulis adalah penggunaan kata yang tidak efektif. Terlalu banyak menggunakan kata yang tidak efektif dalam sebuah tulisan membuat tulisan tersebut tidak enak dibaca. Jangan terlalu berlebihan dalam merangkai sebuah kalimat sehingga membuat makna yang rancu pada kalimat tersebut. Contoh : Dia mau akan datang. Seharusnya kalimat tersebut ditulis "Dia mau datang" atau "Dia akan datang". Selain itu penggunaan kata "yang" dan kata "dan" yang terlalu banyak juga mempengaruhi tulisan kita.
Kita bisa meminimalisir penggunaan kalimat yang tidak efektif dengan cara membaca tulisan tersebut secara berulang-ulang. Bahkan lebih bagus lagi jika dibaca dengan suara lantang maka akan terdengar kalimat yang tidak efektif.
- Penggunaan istilah asing
Dalam menulis kita juga harus memperhatikan apakah tulisan kita menggunakan istilah asing atau tidak. Jika ada dalam tulisan kita menggunakan istilah asing maka kita tulisan harus ditulis miring sebagai penanda bahwa yang digunakan adalah itu adalah istilah asing. Jika kita menggunakan istilah asing maka penulisannya harus diikuti dengan terjemahan dalam bahasa Indonesianya.
- Penggunaan kata depan
Kesalahan ketujuh yang sering terjadi dalam menulis yaitu penggunaan kata depan di-. Ada syarat jika kata depan itu disambung atau dipisah penulisannya.
Kata depan di- digabung dalam penulisan jika kata di- menunjukkan fungsi sebagai kata imbuhan. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif yang berarti penulisan di- jenis ini akan tepat jika kata kerja bisa diubah menjadi kata kerja aktif dengan imbuhan me-. Contoh: ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis).
Kata depan di- dipisah dalam penulisan jika kata di- menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Sehingga dalam penulisan harus dipisah dari kata yang mengikutinya. Kemudian kata di- dikiuti oleh kata kerja selain kata kerja pasif misalkan nama tempat, waktu, nama orang, dll.
Nah, itulah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam menulis. Untuk itu, mulai sekarang perhatikanlah kesalahan tersebut jika ingin tulisan kita renyah dibaca orang. Carilah inspirasi jika merasa tulisan kita buntu. Inspirasi bisa kita cari dengan blog walking, refreshing, maupun bergabung dengan komunitas sesama penulis untuk menambah ide dan wawasan.
Sering-seringlah menulis agar menghasilkan tulisan yang berkualitas dan memunculkan percaya diri. Percaya diri kita akan muncul jika ada orang lain yang membaca tulisan kita dan orang tersebit memberikan komentar ada tulisan kita.
Manfaatkan daya teknologi yang ada sekarang. Kita bisa menulis diberbagai media jika kita mau. Perbanyak juga komunikasi, karena pada dasarnya ketika kita mampu berbicara dan bicara kita hebat sebetulnya kita sedang menulis. Tetapi tulisan akan hilang begitu saja jika tidak ditorehkan dalam medianya.
Itulah sedikit trik jitu dari Bu Rita Wati untuk menulis khususnya bagi pemula. Tidak usah khawaktir kita tidak ada bakat dalam menulis. Karena bukan bakat yang menetukan tulisan itu layak dibaca atau tidak. Tetapi keterampilan menulis yang sering diasahlah yang menjadi kuncinya. Seperti kata bijak favorit dari Bu Rita "Nothing is imposible in this word"
0 Komentar