4 Mei 2016

Sore hari sekitar pukul 16.30 aku sampai di sebuah dusun bernama Lecem desa Wae Renca.  Desa yang terletak di sebelah desa penempatanku, kecamatan Cibal Barat Kab Manggarai NTT.  Aku bersama guru muda lain akan mengadakan kegiatan Sabuk Hijau di desa Wae Renca dengan pembagian 5 titik lokasi penanaman yakni Dusun Lecem, Karot, Ngancar, Ponto dan Paroki. Bukan hanya dari SM-3T Aceh yang berjumlah 32 orang tetapi juga dari SM-3T Unnes yang berjumlah 28 orang. Lecem adalah pusat kegitan kami hari itu, di sana ada acara “Manuk Kapu”, sebuah acara untuk menyambut tamu yang merupakan tradisi adat Manggarai. Kalau di hitung-hitung sudah banyak acara manuk kapu yang aku hadiri, mulai dari pertama datang penyambutan di kantor bupati dulu hingga yang sekarang ini. Begitu kentalnya adat, tidak sedikitpun ditinggalkan acara sakral ini.

Selesai acara di Lecem aku langsung berangkat ke dusun lokasi penanamanku yakni dusun Ngancar. Untungnya tidak jauh dan jalannya lumayan bagus. Aku dan teman-teman disambut dengan hangat oleh koordinator dusun Ngancar. Jamuan makan dan minum yang seadanya ditambah sedikit cerita menjadikan kami semakin akrab dengan warga Ngancar yang ada saat itu.
Dan aku bersama teman-teman sedikit beruntung karena ada  guru muslim disana. Kami diizinkan tidur di rumah ibu guru GGD dan Alhamdulillah nyaman rasanya lengkap dengan air yang melimpah. Beda dengan teman-teman dari dusun lain, mandi saja tidak bisa karena susah air.

5 Mei 2016

Kegiatan Sabuk Hijau dimulai, warga-warga berkumpul untuk melakukan kegiatan ini. Semua warga sangat 
mendukung kegiatan ini. Dengan adanya dukungan warga ini, kegiatan sabuk hijau di Ngancar berjalan lancar dan selesai dengan tepat waktu.







Kegiatan dilaksanakan di dekat sumber air warga Ngancar yakni di dekat sungai. Jalanan menuju sungai agak curam dan berbahaya. Kalau tidak hati-hati bisa terguling-guling sampai di dasar. Untung nya aku sudah terbiasa dengan jalanan yang demikian, setiap hari aku pergi mandi selalu melewati jalan seperti itu.
Sebelum kegiatan dimulai, ada upacara adat sedikit sesembahan untuk leluhur dan berdoa agar tanaman yang akan ditanam memberi manfaat bagi warga Ngancar di masa yang akan datang. Kekompakan warga Ngancar dalam bekerja sangat membantu kegiatan ini, mereka bekerja tanpa lelah hingga akhirnya semua pohon berhasil ditanam. Ada beritanya juga lho kegiatan ini. Bisa cek di http://mediaaceh.co/news/guru-sm-3t-aceh-tanam-pohon-di-nusa-tenggara-timur-816