2nd Vacation- Ende

27 Desember 2015
Setelah selesai acara di Satarmese, aku beserta teman lain siap-siap untuk berangkat ke Ende. Cuaca di Paka pagi itu sangat cerah seakan sangat mendukung perjalanan kami, matahari  terbit dengan semangatnya membuat aku pun semangat berkemas dan bersiap-siap. Bus datang hampir pukul 12 siang,( ya bukan bus eksekutif dan full AC juga), Cuma sebuah mini bus yang isinya maximal 18 orang. Karena jumlah SM-3T Aceh ada 32 orang, tiap bus di isi 15 orang dan tiap bus harus ada laki-laki( biar aman dkit takut dibawa kabur kalau perempuan semua). Waspada itu perlu toh. Heheheheheh J bus nya sedikit mengecewakan karena kurang nyaman, sempit dan agak bau L. Walupun begitu, semangat gak berkurang, Ende telah menunggu, Ende I’am coming....... J
Dari Paka menuju Ruteng memakan waktu ±3 jam, tiba di Ruteng hampir setengah 3. Kami singgah di mess Unsyiah dulu sambil menunggu waktu Ashar sembari istirahat. Ada teman yang dah gak kuat naik bus itu lagi karena terlalu pusing dan bau selama perjalanan tadi. Jalannya pun jelek sehingga semua badan rasanya remuk dibanting-banting dalam bus tersebut. Karena aku sudah biasa naik bus 2-3 hari di jalan hal tersebut gak akan jadi penghalang bagiku saking semangatnya mau  jalan-jalan ke Ende J

Setelah Ashar, kami langsung berangkat menuju Ende. Jalanannya mulus, gak kayak jalanan menuju daerah penempatanku. Dan lagi cuaca sangat mendukung perjalanan kami, gak hujan dan gak terlalu panas. Kesempatan gak datang 2x toh, setiap perjalanan dan pemandangan yang terbentang dinikmati sebisa mungkin. Aku kira Ende itu gak jauh dari Manggarai, yang aku dengar ke Ende memakan waktu 4 jam. Ternyata aku salah dengar (hahahahahah), nyatanya perjalanan ke Ende dari Ruteng Manggarai ±8 jam.

Perjalanan ke Ende melewati Borong  Kab Manggarai Timur, daerahnya sangat panas dan lebih gersang dari pada Manggarai. Panas mungkin karena disebabkan dekat dengan laut, hawa panasnya sampai terasa ke dalam bus yang sedang berjalan. Shalat Magrib gak bisa berhenti karena gak ada tempat berhenti yang pas, gak ada 1 pun mesjid yang nampak dan gak ada tempat orang yang di kenal. Akhirmya niat shalat Jama’, Magrib dan Isya di Jamak dan kami berhenti di Rumah makan Padang yang ada di Bajawa. Bajawa adalah kabupaten lain setelah Manggarai Timur. Kami sampai di sana sekitar pukul 10 malam, istirahat di sana sebentar, shalat dan makan lalu berangkat kembali. Perjalanan sengaja dilakukan sore-malam hari biar bisa liat sun rise di kelimutu. Aku kira tidak lama lagi sampai di Ende karena sudah 5 jam di perjalanan. Tetapi gak juga sampai-sampai L dan aku gak tau jam berapa sampai di Gerbang danau kelimutunya, waktu bangun subuh tau-tau kami semua berada di depan gerbang Kelimutu.
28 Desember 2015
Korkab (koordinator kabupaten) menyuruh bergegas shalat setelah membereskan adm masuk ke Taman Nasional(TN) Kelimutu. Biar kompak kami sengaja beli baju kaos seragam dan warnyanya sangat ngejreng hahahahahah merah euy. Sebelum treking ke danau Kelimutu gak afdhal kalau gak foto ya J


Dan lagi gak sesuai rencana, kami semua telat. Kami gak dapat view sun rise di puncak danau Kelimutu nya. Kami masih dalam treking matahari sudak galak memancarkan sinarnya. Yahhhhh L
Tapi gak jadi sedih, sesampainya di danau Kelimutu pemandangannya Subhanallah cantiknya. Damai rasanya melihat ke sekeliling. Batuan yang kuning bercampur belerang dan air danau yang biru memanjakan mata. Rasa capek dan stres beberapa bulan seakan terobati sudah, syukur kepada Allah diberi kesempatan menikmati alamnya yang indah.  Fabiayyi ‘ala irabbikuma tukazzibaan , “maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan” Thank’s God. Thank’s my fams. Thanks my boy and my friendS and big thanks for SM-3T. Gak akan cukup waktu menceritakan keindahan danau Kelimutu ini.........


Dari Kelimutu kami menuju ke kota Ende nya. Di sana udah ada kenalan dari salah satu anggota SM-3T Unsyiah yang bersedia memberikan tempat tinggal bagi kami smua selama di Ende. Dia adalah guru di MAN Ende dan Alhamdulillah orangnya welcome banget. Alhamdulillah kami dapat tempat tinggal yang aman dan nyaman. Kami di berikan izin untuk menginap di mushala MAN Ende. Mushala nya ada 2, 1 khusus untuk laki-laki dan 1 khusus untuk perempuan. Sebelum ke MAN Ende, kami semua berhenti makan di salah satu Rumah makan Padang. Memang sudah sangat lapar karena belum makan dari pagi, sambil menunggu di jemput guru tersebut kami menikmati makanannya dan shalat di mesjid terdekat.

Kami beristirahat di mushala tersebut karena lelah dari perjalanan jauh. Dan sorenya akan ada Planing mengunjungi rumah peninggalan Bung Karno. Kami semua terkapar, kecapean hingga ketiduran. Ende gak sama kayak di Ruteng, udaranya gak dingin tetapi panas karena dekat laut juga. Dan yang paling penting banyak orang muslim di Ende. Suara azan langsung terdengar karena kami juga tinggak di mushala Jsuara azan membangunkan ku begitu juga dengan teman yang lainnya. Selesai shalat kami semua berangkat ke situs budaya Rumah Pengasingan Bung Karno. Lokasinya gak jauh dari MAN Ende, tetapi sesampainya di sana, Rumah tersebut sudah tutup karena sudah jam 5 dan kami di suruh kembali besok. Dan akhirnya rute di ubah, kami semua menuju pantai. Yupppzz ....sebuah pantai yang sudah lama gak saya lihat (gak sama kayak di Nanga Woja lho)

Gak dapat sun rise di Kelimutu setidaknya dapat sunset di pantai Ende J. Kami menghabiskan waktu di pantai hari pertama di Ende. Karena banyak muslim di Ende, kemanapun pergi selalu ada mesjid, shalat Magribnya kami tetap di pantai itu, ada mesjid dekat pantai dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki. Setelah shalat Magrib kami kembali ke pantai dan segera mencari tempat untuk makan malam. Setelah mutar-mutar, akhirnya kami kembali makan di rumah makan Padang tadi siang. Tentu saja pemiliknya sangat senang, dalam 1 hari dapat durian runtuh J. 1x makan rombonganku 32 orang. Tetapi sayang,,,,,,tetap gak dapat diskon makan.heheheheheh

29 Desember 2015

Pagi yang cerah secerah hatiku, alam sangat mendukung liburan ku. Sambil menunggu antrian mandi, aku menikmati liburan dengan bersantai (dengar musik sambil cas hp sih,,,,jarang-jarang lho ada listrik siang hari J). Setelah selesai semua, mandi, beres-beres barang, bersih-bersih tempat istirahat, sarapan pagi pun datang. Karena masih pagi kami hanya pesan nasi bungkus, syukur Alhamdulillah masih bisa makan enak. Segera menyantap makanan tanpa banyak pikir lagi dan langsung naik bus siap berangkat ke Rumah pengasingan Bung Karno. ±5 menit sudah sampai di sana.....


Isi rumah pengasingan Bung Karno masih utuh, mulai dari kamarnya, tempat tidurnya, pernak pernik, lukisan, bahkan kursi yang sering digunakan Bung Karno masih ada. Ini dia >>>
 
































dari Rumah Pengasingan Bung Karno kami semua menuju sebuah pantai, bukan pantai yang kemaren kami kunjungi lagi tapisebuah pantaiyang agak jauh. Dari kejauhan sudah terdengar sayup-sayup suara ombak, kicauan burung dan tentu sudah mulai terasa panasnya pantai.  Dan akhirnya, sampailah pada sebuah pantai yang indah dengan pasir berwarna hitam kelam nan berkilauan. Kilauannya terlihat dari kejauahan seperti ada serpihan kaca terkena sinar matahari. Trun dari bus berhenti sejenak menikmati panorama laut yang indah. Matahari bersinar dengan garangnya sehingga membuat aku terdiam di bawah pohon yang teduh. Deburan ombak dan tiupan angin seakan menghipnotis ku untuk memejamkan mata sejenak dan merasakan keindahan alan-Nya. Agar tidak sia-sia aku menyempatkan diri meraskan panasnya pasir pantai yang berkilauan itu. Dan ini dia .... beautiful panorama J

                          
Setelah lama menikmati indahnya laut Ende, perut mulai kerncongan dan saat makan siang sudah tiba. Kami bergegas kembai ke bus dan pergi mencari tempat makan. Dalam masa pencarian tempat makan, kami terkena musibah, yah  bus kami kena tilang, bus di stop karena bukan bus Ende dan kebetulan surat-surat yang punya bus gak lengkap. Jadi......ya begitulah sudah. Sembari menyelesaikan urusan tilang kami tetap lanjut makan. Urusan tilang selesai dan makan pun selesai. Kami sepakat kembali ke MAN untuk istirahat dan shalat. Panas nya mentari membuat kami cepat lelah. Sampai di MAN setelah berunding kami putuskan untuk lanjut jalan-jalan sore harinya setelah Ashar lagi.

Waktu Ashar pun sudah masuk dan bersiap jalan-jalan lagi. Destinasinya adalah Taman Bacaan / Renungan Bung Karno. Udara yang sejuk membuat mut makin enak untuk jalan-jalan, keringat gak terlalu bercucuran seperti tadi siang. Lokasinya masih dekat dengan MAN Ende. Menyusuri jalanan Taman Renungan Bung Karno dengan tenang dan nyaman, bersihnya lingkungan menambah nyamanya mata memandang.

Tanpa berlama-lama di taman Renungan Bung Karno, kami jalan-jalan ke pasar Ende. Jalan-jalan sambil mencari cendramata, tentunya menikmati liburan juga. Aku dan temanku merasa capek dan cendramata yang diinginkanpun gak dapat. Jadi kami memutuskan kembali ke bus yang menunggu di Pantai Ria. Ada beberapa orang teman juga yang ternyata sudah kembali. Aku dan temanku duduk di cafe pinggir pantai dan memesan segelas jus alpokat yang sangat lezat di tambah dengan roti bakar yang nikmat.hummmmm yummyJ dan aku pun kembali menikmati sunset di pantai yang sama sambil menikmati makanan.
Dan malam pun tiba, teman-teman masih banyak yang belum kembali dari pasar. Mungkin terlalu banyak membeli dan mencari cendramatanya kali ya. Who knows??? Sebagian teman-teman yang sudah merapat mengajak makan malam di wisata kuliner pinggir pantai. Boleh bebas cari makan sesuai keinginan yang penting jangan terpisah jauh dari rombongan. Its ok,,,,,yang penting makan J dan aku memutuskan makan soto Makassar, menu yang belum pernah aku coba, its first time >>>delicius

30 Desember 2015

Pagi ini agak malas bangun,,,,why??? Hari ini harus balik ke Ruteng. Masa kami di Ende sudah berakhir L. Jam 4 sudah mulai antri mandi, sesuai perjanjian jam 7 start perjalanan menuju Ruteng. Setelah semuanya beres, mandi dan siap- siap, ditambah tempat istirahat bersih, tepat jam 7 pagi kami berangkat menuju Ruteng. 1 jam diperjalanan tiba-tiba bus berhenti. Bus berhenti tepat di sebuat bukit tepi di tepi laut. Akupun heran, apa bunya rusak??? Aku bertanya tanya dalam hati. Dan ketika turun bus salah seorang temanku berkata kita singgah dulu disini. “Ini adalah tempat wisata juga, bukit cinta namanya”, begitulah katanya. Wow ....namanya aja udah menarik gitu. Aku pun penasaran sekaligus senang, ternyata liburan ku belum berakhir. Dan ketika sampai dipuncak bukit cinta kembali aku mengucap syukur “Fabiayyi ala irabbikuma tukazzibaan”. Subhanallah indahnya alam-Mu Tuhan, damai rasanya ada di sini, laut yang hijau, rumput yang menari-nari di tambah angin yang sepoi-sepoi....

Dari bukit cinta langsung berangkat tanpa ada singgah lagi. Di perjalanan turun hujan deras, aku sangat bersyukur hujannya turun di saan yang tepat. Kalau aja dari kemaren hujan turun kami gak akan bisa menikmati liburan yang indah ini. Sampai di Ruteng pukul 5 sore, kami kelelahan dan langsing istirahat. Sungguh liburan akhir tahun yang luar biasa. Alhamdulillah J